Rahasia Nyamuk

 

UNTUK APA  
NYAMUK DICIPTAKAN?

Hampir dapat dipastikan semua orang pernah digigit nyamuk. Sejak zaman dahulu hewan mungil ini telah mencatat prestasi gemilang sebagai “pengganggu manusia”. Hewan inilah yang diriwayatkan sebagai pelaku utama sebab remuknya tempurung kepala Raja Namrud zaman Nabi Ibrahimu. Hewan jenis serangga ini pula yang dituduh bertanggung jawab atas kematian ribuan manusia di seantero dunia akibat malaria. Hewan ini pula yang menjadi tersangka utama penyebab merebaknya “wabah nasional” di berbagai negara, yaitu demam berdarah.
Inilah hewan yang walau matanya rabun, tapi sepak terjangnya telah menggegerkan manusia. Sehingga beberapa negara menyatakan “perang besar-besaran” terhadap hewan ini. Dengan menurunkan sejumlah menteri yang menjadi panglima perangnya, mereka mengadakan perlawanan habis-habisan terhadap nyamuk. Bagai perangnya si raksasa versus liliput.

Bahkan berbagai badan kesehatan dunia turut pontang-panting dalam perang global melawan hewan berbelalai ini. Dana dalam jumlah besar dikucurkan untuk membangun pabrik-pabrik pembasmi nyamuk. Ribuan tenaga kerja dikerahkan. Jaringan pemasaran dan periklanan dirancang sehingga menjangkau masyarakat dari pusat perkotaan sampai kampung pedalaman di pucuk gunung. Poster-poster dan spanduk dipasang untuk memberi peringatan. Dan anak-anak kecil pun harus cepat-cepat tidur, karena orang tuanya mengatakan, “kalau tidak tidur digigit nyamuk.”
Namun sejarah mencatat, usaha manusia untuk menumpas makhluk imut-imut ini selalu berujung dengan kegagalan. Ada pelajaran apa bagi manusia di balik fenomena makhluk kecil ini? Untuk inilah kiranya AllohI berfirman:
إِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِي أَن يَضْرِبَ مَثَلاً مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللهُ بِهَـذَا مَثَلاً يُضِلُّ بِهِ كَثِيراً وَيَهْدِي بِهِ كَثِيراً وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَاسِقِينَ (البقرة 26)
“Sesungguhnya, AllohI tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, ‘Apakah maksud AllohI menjadikan ini untuk perumpamaan?’ Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan AllohI, dan dengan perumpamaan itu (pula), banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan AllohI kecuali orang-orang yang fasik.” (Q.S. Al-Baqarah: 26)

Ahli Pengeboran yang Ulung

Ketika digigit nyamuk, kita menyangka bahwa nyamuk telah menggunakan gigi-giginya untuk melukai kulit, lalu menghisap darah kita. Atau mungkin ada yang beranggapan saat itu sang nyamuk menusukkan belalainya dengan paksa ke pori-pori kulit untuk menghisap darah kita.     
Semua anggapan di atas ternyata salah total. Nyamuk ternyata memiliki teknik menghisap darah yang sangat mengagumkan. AllohI menciptakan struktur tubuh nyamuk dengan sangat luar biasa. Kombinasi bentuk rahang atas dan rahang bawah yang khas, serta belalai dan proses metabolisme dalam tubuhnya, dengan sempurna mendukung makhluk kecil ini untuk menjadi "penghisap darah" yang ulung.
Sesaat setelah mendarat di permukaan tubuh kita, dengan menggunakan rahangnya nyamuk memulai proses penghisapan darah. Rahang atas nyamuk berbentuk pipih dan runcing setajam pisau, sementara rahang bawahnya berbentuk seperti mata gergaji yang membengkok ke belakang. Pertama kali, nyamuk akan menggerakkan kedua rahangnya maju mundur secara cepat pada permukaan kulit kita. Rahang atasnya membuat sayatan lalu diiringi dengan rahang bawahnya bergerak maju mundur melakukan "pengeboran". Proses pengeboran ini dilakukan sampai mencapai pembuluh darah. Setelah mampu melukai pembuluh darah, sekarang waktunya untuk menikmati segarnya darah. Melalui irisan tadi belalai disisipkan untuk menghisap darah.
Namun permasalahan baru muncul. Kita mengetahui bahwa di dalam sel-sel darah terdapat bagian yang bernama keping darah dan benang-benang fibrinogen. Kedua bagian darah ini berfungsi melakukan tindakan pembekuan darah apabila terjadi luka pada pembuluh darah. Jadi, ketika proses pengeboran nyamuk telah berhasil melukai pembuluh darah menyebabkan darah tertekan keluar melalui luka itu. Namun sesaat kemudian, sel-sel keping darah akan pecah dan dengan ini, mulailah proses pembekuan darah dilakukan. Lalu benang-benag fibrinogen bergerak cepat membuat semacam jaring untuk membendung darah keluar dari luka yang timbul.
Jadi jika pembuluh darah terluka, sistem imunitas dalam darah kita secara spontan melakukan "perlawanan". Keping darah bereaksi melakukan proses pembekuan darah, lalu fibrinogen segera membuat jaring untuk menutup kebocoran. Dengan keadaan ini jelas menjadi permasalahan bagi nyamuk. Karena walau sudah berhasil membuat pengeboran sampai pembuluh darah, tapi sesaat sebelum darah dapat dihisap, darah telah terlebih dahulu mengental.   
Namun ternyata masalah ini dapat diatasi oleh nyamuk. Karena sesaat sebelum belalainya menghisap darah, terlebih dahulu nyamuk akan menyuntikkan cairan khusus dari dalam perutnya ke arah pembuluh darah yang telah terbuka. Cairan ini sangat istimewa, karena mampu menetralkan kerja keping darah dan fibrinogen. Sehingga dengan suntikan cairan ini, proses pembekuan darah tidak bisa terjadi. Maka nyamuk pun dapat dengan santai menikmati lezatnya darah kita. Rasa gatal dan benthol-benthol pada kulit yang digigit nyamuk adalah akibat dari reaksi cairan pencegah pembekuan darah ini.
Benar-benar rancangan yang sempurna telah berjalan pada peristiwa perseteruan antara nyamuk dengan manusia. Betapa tidak, ternyata nyamuk yang mungil ini dapat mengetahui struktur kimia darah, sehingga mampu mengubah perutnya menjadi laboratorium yang dapat menghasilkan cairan penetral. Suatu kerja yang jika dilakukan oleh laboratorium biasa membutuhkan sederet perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus kimia yang rumit. Dan melalui berkali-kali uji coba yang pasti memakan biaya yang tidak sedikit.
Ini semua adalah "tanda-tanda" betapa Maha Sempurna, Dzat yang telah merancang semuanya. Yang merancang struktur kimia darah sekaligus yang telah mengajari dan membekali nyamuk dengan "kepandaiannya" sehingga tetap mampu menghisap darah. Ini semua bukti betapa segala sesuatu itu diciptakan sekaligus dipelihara oleh AllohI
اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (الزمر 62)
"Alloh menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu." (Q.S. Az-Zumar: 62)

Si Mata Seribu
AllohI menciptakan nyamuk dengan dua buah mata majemuk (mata faset) yang besar di kanan dan kiri kepalanya. Setiap matanya terdiri dari ratusan lensa mata. Setiap lensa mata mengarah ke satu arah tertentu. Jadi sekali memandang, nyamuk dapat mengarahkan pandangannya ke segala arah tanpa perlu menolehkan kepalanya.
Setiap lensa matanya dilengkapi oleh AllohI dengan kemampuan menangkap sinar infra merah yang sangat peka. Dengan kemampuan ini nyamuk "memandang dunia luar" berdasarkan panas yang terpancar dari setiap benda tersebut. Kepekaan mata nyamuk dalam menerima panas ini sangat tinggi sekali sehingga perbedaan suhu hingga sekecil 1/1000 derajat celcius pun dapat dibedakan.
Karena cara penginderaan nyamuk berdasarkan pancaran panas, maka walau di tempat gelap gulita sekalipun, dia akan dengan mudah menghampiri setiap benda yang memancarkan panas. Maka walaupun lampu telah dimatikan nyamuk akan dengan mudah menentukan letak pembuluh darah, karena pembuluh darah adalah salah satu bagian yang paling memancarkan panas. Hal inilah yang menyebabkan nyamuk senang menghampiri bagian-bagian tubuh tertentu tubuh kita seperti daun telinga, pipi dan sebagainya ketika kita tertidur lelap. Bagian tubuh di atas adalah bagian yang relatif lebih hangat dengan pembuluh darah yang lebih berada di permukaan kulit. Sehingga dalam pandangan nyamuk, daun telingga tampak sangat "menggiurkan" di tengah malam.
Mata nyamuk juga sangat peka terhadap warna-warna yang mempunyai sifat "menyerap panas", seperti warna hitam, biru dan warna gelap lainnya. Inilah yang menyebabkan nyamuk sering berkerumun di atas tutup kepala yang berwarna hitam seperti kopyah (songkok) dan sebagainya. Maka, supaya malam hari terhindar dari teror nyamuk, ada baiknya kita tidur dengan selimut berwarna cerah, InsyaAlloh nyamuk akan kelimpungan mencari kita.


Kawin Terbang
Jika kita menyangka bahwa nyamuk itu makanannya darah, maka sebenarnya kita telah "berburuk sangka" terhadapnya. Hewan yang kepak sayapnya membisingkan telinga ini, sebenarnya sumber makanan utamanya adalah nektar bunga. Tapi mengapa setiap malam nyamuk-nyamuk ini mengerubuti kita? Ternyata nyamuk yang menggigit kita hanya nyamuk betina saja. Itu pun nyamuk betina yang sedang bertelur. Jadi nyamuk betina ini "dengan sangat terpaksa" menghisap darah untuk mendapatkan protein guna membantu telur-telurnya berkembang. Dengan kata lain, para nyamuk betina ini nekat menghisap darah hanya demi kelangsungan hidup calon anak-anaknya. Maka, ada benarnya juga, ketika kita meringis sambil garuk-garuk karena gatal dan perih dikeroyok nyamuk, kawan kita yang berseloroh, "Diikhlaskan saja kang, anggap saja sedekah untuk nyamuk."
Jika dalam dunia manusia dikenal istilah kawin lari, maka dalam dunia nyamuk dikenal istilah yang lebih heboh lagi, yaitu kawin terbang. Diistilahkan demikian karena para kaum nyamuk memang melakukan perkawinannya sambil terbang di udara. Seekor nyamuk pejantan yang telah cukup dewasa akan menggunakan antenanya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pendengaran untuk menemukan nyamuk betina. Bulu tipis yang terdapat di ujung antena nyamuk jantan sangat peka terhadap gelombang suara yang dipancarkan nyamuk betina.
Ketika ada nyamuk betina yang masuk dalam kelompok terbang nyamuk jantan, maka dengan menggunakan organ khusus yang bentuknya seperti pengait ini, salah seekor nyamuk jantan akan mencengkeram nyamuk betina itu. Lalu beberapa saat setelah itu terjadilah perkawinan, yang semuanya dilakukan sambil terbang. Perkawinan ini tidak berlangsung lama, dan nyamuk jantan akan kembali ke kelompoknya setelah perkawinan berlangsung. Sejak saat itulah nyamuk betina memerlukan darah untuk perkembangan telurnya. Dan semenjak itu sang nyamuk betina akan senantiasa sabar mengganggu tidur kita.
Kesempurnaan dan keteraturan yang terdapat pada beraneka ciptaan AllohI membawa kita kepada satu kesimpulan bahwa adanya satu Pencipta yang memiliki kekuatan dan pengetahuan yang tidak terbatas. Dan semua yang mampu kita lihat ini hanya setetes tanda-tanda kekuasaan AllohI. Jika nyamuk yang kecil dan lemah ini pun ternyata dijaga dan dipelihara oleh AllohI, tentu AllohI juga menjaga dan memelihara manusia. Dengan tanda ini, masihkan kita berpaling dari-Nya?
وَكَأَيِّن مِّن آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ (يوسف 105)
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Alloh) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya. (Q.S. Yusuf: 105).