Rahasia Nyamuk

 

UNTUK APA  
NYAMUK DICIPTAKAN?

Hampir dapat dipastikan semua orang pernah digigit nyamuk. Sejak zaman dahulu hewan mungil ini telah mencatat prestasi gemilang sebagai “pengganggu manusia”. Hewan inilah yang diriwayatkan sebagai pelaku utama sebab remuknya tempurung kepala Raja Namrud zaman Nabi Ibrahimu. Hewan jenis serangga ini pula yang dituduh bertanggung jawab atas kematian ribuan manusia di seantero dunia akibat malaria. Hewan ini pula yang menjadi tersangka utama penyebab merebaknya “wabah nasional” di berbagai negara, yaitu demam berdarah.
Inilah hewan yang walau matanya rabun, tapi sepak terjangnya telah menggegerkan manusia. Sehingga beberapa negara menyatakan “perang besar-besaran” terhadap hewan ini. Dengan menurunkan sejumlah menteri yang menjadi panglima perangnya, mereka mengadakan perlawanan habis-habisan terhadap nyamuk. Bagai perangnya si raksasa versus liliput.
Madzhab Salaf....
Siapakah Mereka...?

Madzhab Salaf secara harfiyah berarti  pendapat atau fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh orang-orang salaf (orang-orang yang terdahulu). Atau dapat juga diartikan, suatu golongan atau kelompok yang menjadikan pendapat dan fatwa orang-orang salaf sebagai pijakan dalam beramal.
Siapakah orang-orang salaf itu? Para ulama berbeda pendapat tentang hal ini. Namun secara umum, generasi salaf dinisbatkan kepada para shahabat, tabi’in dan tabi’u tabi’in. Ada juga yang mengatakan generasi salaf adalah orang yang hidup dari mulai kalangan shahabat sampai tahun 300 H. Generasi setelah tahun 300 H disebut orang-orang khalaf
Tempat yang Jauh Bernama Galaksi

               
Manusia adalah makhluk yang sangat kecil dan tidak berdaya diantara bentangan alam raya yang diciptakan Allohy, Dzat yang Maha Besar. Satu orang manusia hanyalah bagian dari kurang lebih 6.000.000.000 manusia lain yang sekarang hidup di muka Bumi. Bumi yang kita rasakan demikian luas, sebenarnya sangatlah kecil jika dibandingkan dengan matahari. Karena lebih satu juta benda sebesar Bumi dapat masuk ke dalam perut Matahari. Lalu Matahari yang begitu besar hanya laksana satu butiran debu saja di tengah-tengah gugusan 500.000 juta bintang di dalam Galaksi Bima Sakti. Padahal Galaksi Bima Sakti pun hanya seperti satu bongkahan kecil diantara 100.000 juta galaksi yang ada di hamparan alam raya. Maka, apalah arti satu orang manusia diantara luas dan besarnya bentangan alam raya yang diciptakan Alloh  ini? Pantaskah makhluk yang ternyata demikian kecil ini menyombongkan diri di hadapan Alloh?

Prosedur Santri Luar Negeri

Penerimaan Siswa Baru 2015/2016
Hebaaat.....Kereeeen...... Luaaar Biasaaa

Program penerimaan siswa baru MTs Al Fatah Temboro tahun ini berjalan luar biasa. Dikatakan luar biasa karena terdapat berubahan sangat signifikan terhadap prosedur pendaftaran yang itu merupakan koreksi terhadap sistem perndaftaran santri baru tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini setiap wali santri cukup datang di ruang penerimaan santri baru dan semua proses pengurusan dapat diselesaikan di ruang tersebut. Alhamdulillah tercatat lebih dari 900 siswa mendaftarkan diri untuk menjadi siswa baru di MTs Al Fatah Temboro. Mereka datang dari seluruh penjuru di Indonesia. Mereka santri-santri cilik yang datang dengan latar belakang yang beragam namun mereka sangat sadar...bahwa seketika itu juga mereka harus menanggalkan kebiasaan atau mungkin adat istiadat yang mereka jalani bersama ayah bundanya, untuk melebur menjadi santri Al Fatah. Untuk  itu....tidak ada kata sambutan yang paling pantas bagi mereka kecuali...HEBAAAT...KEREEEN...LUAAAAR BIASAAA.
Hebatnya lagi terdapat santri dari luar negeri juga mendaftar untuk menjadi siswa MTs Al Fatah Temboro. Nah.... bagi  santri luar negeri, silahkan klik tautan berikut ini untuk melihat prosedur dan persyaratan santri WNA belajar di Indonesia. Jazakumullah

Opini Publik dan Mbah Google

Saat Opini Publik
dan Mbah Google menjadi Dewa

Kehidupan manusia hari ini dengan segala peristiwa yang mengiringnya tidak bisa lepas dari media massa. Mari kita bandingkan, ummat manusia dulu jika menghadapi masalah apapun dalam kehidupan, mereka datang merujuk kepada para ulama, pendeta, biksu dan tokoh-tokoh agama masing-masing. Para tokoh agama selanjutnya memberi nasehat berdasarkan kitab-kitab suci yang ada di tangannya. Ketika yang berlaku masih seperti ini, tatanan kehidupan relatif “berjalan normal”. Namun apa yang terjadi hari ini, dengan dalih hak azasi, dan tuntutan gaya hidup modern, manusia telah menjadikan media massa sebagai rujukan kehidupan. Membaca berita, akses media online, update berita 24 jam adalah segelintir kegiatan yang menjadi amalan wajib. Bagi manusia moderen, media massa adalah sumber rujukan utama, dan bertanya ke “Mbah Google” menjadi pilihan pertama untuk mencari jawab semua permasalahan. Padahal adalah kenyataan, media tidak selalu memberikan informasi yang benar-benar berdasarkan fakta, media sering memanfaatkan kemampuan mereka sebagai pengendali opini publik untuk malah menyamarkan fakta yang ada dan menciptakan fakta-fakta yang mereka ulas berkali-kali seolah itu merupakan fakta yang benar. Dan dari sinilah opini publik berubah dan mulai tebentuk fakta baru yang bersesuaian dengan kepentingan para juragan sponsor media.

islamophobia

                               Antara ISLAMOPHOBIA dan 'Perang Melawan Terorisme'


Islam merupakan agama yang paling pesat berkembang di Barat. Masjid-masjid besar dibangun di seantero tanah Inggris, negeri yang menjadi simbol kekuasaan Gereja Anglikan. Pun demikian di negeri-negeri besar Eropa seperti Perancis dan Jerman. Para elit politik (dan kalangan elit gereja tentunya) sangat gundah gulana akan kenyataan ini. Terlebih tekanan kelompok ekstrimis sayap kanan di dalam negeri masing-masing. Mereka terbelenggu oleh ketakutan, yang sebenarnya tidak lebih dari sebuah bentuk kecemasan akut terhadap terkikisnya dominasi mereka dalam tatanan masyarakat mereka sendiri. Fakta ini menimbulkan kecemasan bahkan ketakutan yang membabi buta masyarakat barat (terutama para elite politik dan gereja) terhadap segala sesuatu yang berbau Islam. Beban psikologis inilah yang dieksploitasi media barat dengan menampakkan gambaran stereotip dan prasangka negatif terhadap Islam, dengan laporan dan tulisan yang sering menonjolkan Islam sebagai agama extremist, fundamentalist, terrorist, dan label negatif lainnya. Ketakutan terhadap segala yang berbau Islam telah berkembang menjadi Islamopobia. Dan dari ketakutan ini, media meraup untung besar, para makelar politik panen pencitraan, dan munculah proyek bisnis mengiurkan bernama...”perang melawan terorisme”

Ujian Nasional jadi Evaluasi Nasional

SIM SALABIM... UN JADI EN

Ibarat nonton pagelaran panggung drama, saat ini penonton disuguhi tontonan yang cukup keren. Di tengah-tengah drama pergolakan politik yang kian “membosankan”, pemerintah tampil dengan kebijakan pendidikan yang cukup krusial. Pasalnya, di tengah masa “bulan madu” sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan memetamorfosa sistem penentu kelulusan yang semula beristilah Ujian Nasional (UN) menjadi EN (Evaluasi Nasional).