TEORI MENYESATKAN BERNAMA
ADAPTASI, EVOLUSI DAN SELEKSI ALAM
ADAPTASI, EVOLUSI DAN SELEKSI ALAM
Mengapa teori yang sangat kontroversi ini terus dipaksakan ada dalam
Kurikulum Nasional dan wajib diajarkan di seluruh negeri? Berapa waktu yang
dihabiskan para tenaga pendidik untuk menjelaskan ketidak jelasan teori ini?
Sampai kapan kita melakukan pembiaran ilmu ini meracuni anak-anak kita? Apakah Kemdiknas dan para cerdik pandai negeri ini pernah membahas issue ini?
Jika anda seorang guru mapel IPA atau sejarah, apa ikhtiar yang telah anda lakukan untuk menghindarkan upaya penyesatan pemikiran anak-anak didik anda?
Jika anda seorang guru mapel IPA atau sejarah, apa ikhtiar yang telah anda lakukan untuk menghindarkan upaya penyesatan pemikiran anak-anak didik anda?
Sampai saat ini pemikiran darwin dalam teori evolusi, adaptasi dan seleksi alam masih
tetap di ajarkan di sekolah-sekolah. Meskipun para guru tidak percaya bahwa
manusia berasal dari simpance, namun konsep teori evolusi masih tetap bertahan di
dalam berbagai pelajaran di sekolah, terutama dalam pelajaran biologi, IPS dan sejarah. Serpihan-serpihan pikiran evolusi ini menjadi penghambat para
pelajar untuk sungguh-sungguh beriman kepada Kitab Suci. Di satu sisi anak didik diajarkan untuk
percaya sepenuhnya pada kitab suci. Namun sisi lain mereka juga harus
menerima pengajaran sekolah yang isinya bertentangan dengan firman Alloh Swt.
Seorang murid sering dengan kebingungan
bertanya kepada guru biologinya yang mengajarkan teori evolusi. Dia
mempertanyakan perbedaan antara Al Qur’an dengan pelajaran pelajaran biologi
mengenai asal mula manusia. Banyak Guru biologi terpaksa atau bahkan mungkin sengaja menjawab, "Kebenaran
dalam Al Qur’an tidak bisa diterapkan di dalam illmu biologi. Ini dua bidang
yang berbeda." Dalam benak siswa kebenaran sungguh telah terkoyak-koyak. Ketika kebenaran sudah saling berkontradiksi, maka logika berfikir apalagi yang butuhkan?.
Sebagai teori yang cacat secara ilmiah, selayaknya teori ini harus dihapus dari kurikulum nasional. (info runtuhnya teori darwin klik disini)
Sebagai teori yang cacat secara ilmiah, selayaknya teori ini harus dihapus dari kurikulum nasional. (info runtuhnya teori darwin klik disini)
Sebelum semuanya serba terlanjur, kita sadari dulu bencana yang telah ditimbulkan sebagai dampak dari teori evolusi
Darwinisme. Berikut ini adalah beberapa dampak dari Darwinisme bagi kehidupan.
1.
Bertumbuhnya
Paham Imperalis
Keadaan
dunia yang kacau seperti sekarang, banyak didorong oleh sifat serakah para penguasa. Para penguasa (terutama penguasa ekonomi dan penguasa politik) terilhami dari teori ini dalam mendapatkan referensi sifat serakahnya. (Sebagaimana ajaran Teori Darwin) Mereka beranggapan bahwa suatu ras (kelompok/golongan/partai/suku/dinasti) harus mendominasi agar dapat bertahan hidup.
Padahal
yang benar adalah justru yang dominan atau mayoritas harus memelihara dan
menjaga yang minoritas. Jadi yang minoritas tak perlu khawatir punah, sedangkan
yang dominan tak perlu mengintimidasi dan memusnahkan yang minoritas. Itulah
manusia, makhluk yang diberi akal agar saling menjaga, bukan berperang atau
saling berlomba memusnahkan!
Tidak
hanya itu, secara perekonomian, ideologi, sosial dan politik mereka juga saling
mengalahkan dan berusaha untuk bertahan dengan berbagai cara. Teori yang
menjerumuskan manusia agar berfikir untuk bertahan ini, membuat para ilmuwan
mengkategorikan sebagai “Teori Paling Berbahaya Sepanjang Masa!”.
2.
Bertumbuhnya
Atheisme.
Dengan adanya teori evolusi maka
atheisme memiliki dasar berpijiak dan alasan untuk membela pandangannya. Oleh
karena Tuhan tidak lagi diperlukan untuk menerangkan soal penciptaan serta asal
mula terjadinya alam semesta ini, maka manusiapun merasa tidak perlu lagi
percaya kepada-Nya.
3.
Bertumbuhnya
Rasisme
Buku karangan Darwin berjudul “Theorigin
of Species by Natural Selection” mempunyai anak judul “THE PRESEVERATION OF FAVORED RACES IN STRUGGLE FOR LIFE”
(Pemeliharaan Suku Bangsa yang Terkuat dalam Pergumulan Kehidupan). Ia menulis,
“Kita sedang menantikan suatu dunia di waktu dekat ini, di mana sejumlah besar
bangsa-bangsa yang rendah peradabannya akan mengalami kemusnahan oleh tindakan
bangsa-bangsa yang lebih tinggi tingkat peradabannya di seluruh kawasan dunia.”
Teori Evolusi mengajarkan bahwa suatu bangsa lebih baik dan lebih tinggi
derajatnya, sedangkan Al-Qur’an mengajarkan bahwa semua manusia sederajat di
hadapan Alloh Swt.
4.
Pertumbuhan
Komunisme, Nazisme & Fasisme
Baik Nietzsche maupun Marx sangat
terpengaruh oleh teori evolusi serta paham yang menganggap makhluk yang kuat
saja yang dapat bertahan hidup. Marx telah memperkenalkan paham Sosialisme,
Komunisme dan paham anarki. Nietzsche mempengaruhi pikiran bangsa Jerman yang
menyebabkan timbulnya Nazisme, dan filsafatnya itu juga sangat mempengaruhi
Mussolini sehingga membangkitkan gerakan Fasisme di Itali. Ravi Zakharia
mengatakan, “Perang Dunia II bukan dimulai dari barak-barak militer ataupun
dari hasil diskusi para jenderal, melainkan dimulai dari bangku sekolah.”
5.
Bertumbuhnya
paham Liberalisasi Moralitas (Free Morality)
Revolusi pikiran yang dicetuskan oleh
Freud, Russel dan sarjana-sarjana lainnya dipengaruhi oleh Darwinisme. Oleh
karena manusia telah mulai menyadari tentang dirinya sebagai makhluk “binatang”
yang paling tinggi derajatnya setelah mengalami proses evolusi dan bahwa
kesempurnaan diri seseorang itu tergantung pada kepuasan diri sendiri, maka
paham ini telah menimbulkan gejala suburnya hubungan seks bebas,
gay-revolution, kesenjangan generasi, kehancuran kehidupan rumah tangga, dan
banyaknya orang-orang yang kecanduan narkoba.
6.
Bertumbuhnya
liberalisme dalam sistem pengajaran.
Paham evolusi telah merasuk jauh sampai
ke dalam bidang filsafat pendidikan melalui filsafat pendidikan John Dewey. Harus kita ketahui Dewey adalah ahli filsafat
pendidikan yang pertama yang memanfaatkan secara sistematis sekali paham
Darwin. Dewey berpendapat bahwa tidak ada kebenaran yang sesungguhnya. Yang ada
hanyalah “tanggapan pemikiran yang dijamin kebenarannya.” Paham Dewey
telah memainkan peranan dalam sistem pengajaran di seluruh dunia. Sikap
pendidikan dan kebebasan untuk menyelesaikan persoalan diri sendiri, dan sikap
menentukan tujuan hidup diri sendiri merupakan konsekwensi logis dari paham
Dewey. Seseorang dapat menentukan pilihannya dalam belajar dan bekerja menurut
kehendaknya sendiri. “Biarlah alam mencari jalannya sendiri.” Biarkan anak-anak
menemukan dirinya sendiri. Be your self! Berbagai bentuk aturan hanya
menghambat proses pertumbuhan anak. Bebaskan pendidikan dari pengaruh kaidah
keagamaan.
7.
Bertumbuhnya
paham humanisme
Oleh karena manusia dianggap cenderung
mengalami evolusi dari tingkat “makhluk binatang” menjadi makhluk yang makin
hari makin beradab, maka tidak diperlukan adanya ‘hidup di jalan yang lurus’,
tidak diperlukan penyesalan akan dosa-dosa, tidak diperlukan keselamatan, oleh
karena evolusi adalah jawaban akhir bagi perjalanan hidup manusia.