MTs Al Fatah Temboro info...


Dari NUTFAH yang TERPANCAR
(SB. Wisangkara)

Manusia adalah ciptaan Alloh yang paling sempurna. Dalam sosok tubuh manusia, tersembunyi hikmah penciptaan yang dahsyat. Di dalam jasad     yang dinobatkan penciptanya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, berjalan  beragam sistem pendukung kehidupan yang setiap bagiannya tercipta dengan desain yang sangat rumit namun mampu berjalan dengan tingkat keteraturan tanpa cela. Sosok manusia, dimana beberapa diantaranya terpilih menjadi wali-wali Alloh, namun tak sedikit yang justru takabur penuh kecongkakan di hadapan Alloh, ternyata tercipta dari cairan kental yang menjijikkan. Itulah sperma.

Semua orang pasti mengenal cairan beraroma klorin ini. Tapi sejujurnya, tahukah anda apa itu sperma? Yang pasti, substansi pembuat manusia ini tidaklah mungkin sesuatu yang biasa-biasa saja. Manusia sebagai makhluk yang sempurna, sudah pasti tercipta dari komponen yang sempurna pula. Dengan kata lain, sperma pastilah bukan wujud yang sembarangan. Unsur utama pembentuk jasad manusia ini pastilah sebuah wujud yang sempurna, yang menunjukkan keberadaan Penciptanya Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.
Allah telah memberikan perhatian khusus pada penciptaan air mani tempat sperma itu berada dalam Al Qur’an, maka sudah sepantasnya bila kita menjadikan kehebatan Alloh dibalik penciptaan sperma menjadi bahan tafakur siapa kita sebenarnya dan akan kemana kelak kita kembali, Insya Alloh.
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan hari berbangkit? Maka terangkanlah kepada–Ku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya atau Kamikah yang menciptakannya? (QS. Al – Waaqi’ah, 56:57–59)
Si Makhluk Ajaib
Sperma, adalah salah satu unsur penting dalam penciptaan manusia.  Membicarakan Sperma, sebaiknya kita pahami dulu bahwa sperma adalah sebuah sel yang setiap sel tersebut adalah satu individu makhluk hidup. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, maka sperma juga Alloh beri kemampunan memerankan hidupnya yang tak kalah  hebat dibanding makhluk-makhluk lainnya yang ukurannya lebih bongsor. Jadi Sperma bukannya sekedar cairan biasa. Makhluk super mungil ini menjadi pemeran utama pembawa informasi genetis laki-laki ke sel telur dalam tubuh wanita. Di dalam tubuhnya tersimpan unsur-unsur yang nantinya menentukan sifat dan ciri-ciri fisik setiap manusia. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan dialah “si pembawa sifat”. Perannya dalam sistem reproduksi makhluk hidup memungkinkan seorang ayah atau ibu menurunkan sifat-sifatnya kepada anak-anaknya. Pun demikian seekor hewan dapat mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.
Desain sperma menunjukkan perancangan yang sempurna untuk sebuah makhluk yang mempunyai tugas sebagai pembawa “sesuatu yang super penting”, yaitu gen, kromosom dan DNA manusia. Secara harfiah, desain sperma menyerupai kecambah. Terdapat kepala di bagian depan kemudian sebuah ekor yang menjurai ke belakang. Di bagian kepala, di dalamnya terdapat semacam “ruang kargo” kemudian agak ke belakang terdapat “ruang mesin”. Dibagian ruang kargo inilah tersimpan gem, kromosom dan DNA.
Bila diamati lebih dekat, Bagian depan sperma tertutup oleh dua lapisan pelindung. Di bawah lapisan pelindung kedua inilah terdapat “kargo muatan” yang dibawa oleh sperma tersebut. Dalam muatan ini terdapat 23 kromosom yang dimiliki oleh laki-laki. Segala informasi mengenai tubuh manusia, bahkan hingga seluk-beluknya yang paling kecil, tersimpan dalam kromosom ini. Agar seorang anak manusia terbentuk, 23 kromosom dalam sperma harus bersatu dengan 23 kromosom dalam sel telur Ibu. Dengan cara demikian, bahan dasar pertama manusia berupa 46 kromosom akan terbentuk.
Sistem pelindung pada kepala sperma tersebut akan melindungi muatan berharga ini dari segala mara bahaya selama perjalanannya. Tapi, desain pada sperma tidak terbatas sampai di sini. Kelak makhluk mungil ini harus menempuh perjalanan panjang penuh mara bahaya. Perjalanan yang sudah barang tentu membutuh perbekalan energi yang mampu mencukupi kebutuhan energi selama perjalanan itu. Untuk itu Alloh telah mendesain kepala sperma di bagian belakangnya terdapat organ yang mampu bekerja layaknya mesin generator yang mampu menghasilkan tenaga yang sangat kuat. Bagian belakang organ ini terhubungkan dengan ekor sperma. Daya yang dihasilkan organ ini dalam memutar ekor bagaikan baling-baling sebuah kapal yang memungkinkan sperma meluncur dengan cepat.
Keberadaan organ yang bekerja laksana mesin generator ini tentunya membutuhkan bahan bakar yang memungkinkannya bekerja. Disini lagi-lagi tampak rancangan yang hebat tersaji. Ketika  manusia akan meluncurkan sebuah pesawatnya ke bulan, maka pesawat ini harus dibekali dengan stok bahan bakan bakar yang harus digendongnya kesana kemari. Namun tidak demikian dengan rancangan pada sperma. Sang pencipta sperma memberi kemampuan pada makhluk ini untuk memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan yang dilaluinya dalam perjalanan, untuk dirubah menjadi energi. Bahan bakar itu  yaitu gula fruktosa, yang telah tersedia dalam bentuk cairan yang melingkupi sperma. Dengan cara demikian, sumber energi itu telah tersedia di sepanjang perjalanan yang akan ia tempuh. Kemudian Alloh merancang juga bagian dari organ dalam tubuh sperma untuk mampu mengolah gula ini menjadi sumber energi yang mencukupi kebutuhannya sampai misi yang diembannya rampung. Dengan desain yang sempurna ini, sang sperma mampu bergerak cepat dan langsung mengarah pada tujuan akhirnya yaitu menemukan sel telur lalu melebur kedalamnya.  Sel telur sendiri alalah bagian yang tercipta dari tubuh seorang ibu. Jadi dua sel yang dirancang di “pabrik” yang berbeda bahkan kadang terpisahkan oleh jarak dan waktu yang berjauhan, tapi mapu menghasilkan produk yang langsung dapat saling berinteraksi dalam perpaduan yang sempurna tanpa cacat. Maka mengamati hal ini akan menyadarkan kita kepada kebesaran rancangan dari Yang Maha Sempurna.
            Sperma sendiri didesain dalam organ reproduksi bapak dalam proses produksi yang luar biasa. Dalam tiap testis, yang merupakan pusat produksi sperma dalam organ reproduksi pria, terdapat tabung tabung mikroskopis, keseluruhantabung ini jika dirangkai akan mencapai panjang total setengah kilometer. Proses produksi di dalam tabung-tabung mungil ini persis layaknya sistem perakitan menggunakan ban berjalan pada pabrik modern. Lapisan bagian pelindung kepala sperma, organ yang nanti berperan sebagai ruang kargo dan mesin serta ekor sperma diproduksi oleh “mesin” yang berbeda. Lalu komponen-komponen tersebut dirangkai satu per satu secara berurutan. Yang muncul sebagai hasilnya adalah sebuah keajaiban teknik yang luar biasa.
Merenungi proses penciptaan sperma menyadarkan kita betapa Alloh telah menunjukkan kehebatan-Nya dalam proses ini. Kehebatan yang terkadang luput dari perenungan kita. Bahkan kadang kita merasa bahwa segala sesuatu ini berjalan karena kuasa kita. Kita hendaknya berpikir sejenak menghadapi kenyataan ini. Bagaimana organ-organ reproduksi tubuh kita dapat serta merta berubah menjadi laboratorium super canggih untuk mempersiapkan sperma maupun sel telur dalam bentuk yang tepat. Bagaimana sel-sel penyusun organ ini mampu bekerja secara tepat tanpa cela? Bagaimana mereka belajar membuat pelindung, badan dan ekor yang akan dibutuhkan oleh sperma sehingga mampu digunakan untuk menempuh perjalanan maut sampai kelak melebur bersama sel telur di dalam tubuh sang ibu? Dengan kecerdasan apa sel-sel penyusun organ ini dapat merakit komponen-komponen ini dalam urutan yang benar? Bagaimana mereka tahu cara mendesain sperma menjadi “kendaraan” yang mampu memanfaatkan gula fruktosa sebagai “bahan bakar”? Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan mengangkut muatan genetis yang ia ambil dari tubuh sang Ayah ke tubuh lain yang kemudian akan menjadikannya hidup, sehingga bagian kepala, yakni bagian depannya, harus memiliki pelindung? Bagaimana sel sperma mengetahui bahwa ia akan menembus membran sel sehingga ia juga membawa sejumlah senjata kimia yang dipasang di balik pelindungnya? Hanya ada satu jawaban atas semua pertanyaan ini. Sperma dan air mani yang mereka tempati diciptakan secara khusus oleh Allah demi kelestarian umat manusia.
            Sel-sel sperma memang dibuat dalam tubuh sang ayah. Tapi kelak kerja dan perannya banyak dilakukan dalam tubuh sang Ibu. Dan setiap sel pada saatnya nanti, langsung mempunyai kepandaian yang dibutuhkan dalam perannya masing-masing. Mereka tidak perlu belajar atau bertanya dulu kepada sel-sel sperma yang telah lebih dulu bertugas, seperti yang lazim berlaku dalam dunia manusia dimana generasi yang lahir belakangan perlu belajar dulu dari generasi sebelumnya.
Dalam sejarah umat manusia, tidak ada sperma yang berkesempatan kembali pulang ke tubuh sang Ayah setelah melaksanakan tugasnya dalam tubuh sang Ibu, dan kemudian mengabarkan pada sel-sel organ reproduksi yang telah membuatnya, tentang apa yang telah mereka lakukan, kesulitan apa yang mereka hadapi, atau apa tugas yang ia lakukan, berbagai peristiwa yang ia alami dan lain-lain. Perancangan menakjubkan dalam desain sperma itu sendiri adalah sebuah keajaiban penciptaan. Sekaligus bukti paling jelas bagaimana Allah, Sang Pencipta, telah merancang semua ini, dan bagaimana Alloh melakukan-Nya dengan cara yang paling sempurna.
Pasukan Berani Mati
Kelak ketika sperma memulai perjalanan kehidupan di tubuh sang ibu, mereka akan dihadang berbagai bahaya yang mematikan. Salah satu diantaranya yaitu cairan anti bakteri yang secara alami memang menjadi zat anti bakteri pada organ reproduksi wanita. Cairan ini bersifat sangat asam. Sifat asam ini sengaja dibuat untuk mencegah berkembangnya bakteri atau mikro organisme lainnya di lingkungan yang sangat penting ini. Namun masalahnya adalah, cairan campuran asam ini juga mematikan bagi sperma. Sehingga   hanya dalam beberapa menit saja setelah sperma memasuki lingkungan rahim ibu, dinding rahim sudah dipenuhi dengan jutaan sel sperma yang mati. Beberapa jam kemudian, ratusan juta sel sperma meregang nyawa sebelum tercapai misi sucinya menemukan sel telur. Senyawa asam ini, yang sangat penting bagi kesehatan sang ibu, sungguh sangat ampuh sehingga dengan mudah mampu membunuh semua sperma yang memasuki rahim.
Matinya sperma sebelum berhasil melebur bersama sel telur berasrti gagalnya proses pembuahan. Ini berarti gagal pula proses awal terciptanya jasad seorang manusia. Mengatasi hal ini, Alloh dengan sifat Maha Pengasih-Nya, membuat rancangan yang menakjubkan. Pertama, dalam satu waktu jumlah sperma yang dikirim ke rahim ibu mencapai angka lebih dari 250 juta sel. Dengan jumlah sedemikian banyak, terbuka peluang adanya salah satu sel berhasil menemukan sel telur untuk selanjutnya melakukan pembuahan. Kedua,  pada saat sel sperma dan cairan mani sedang diproduksi dalam tubuh sang ayah, satu perencanaan sempurna berlangsung. Pada cairan mani yang berisi sperma tersebut ditambahkan senyawa basa. Kelak ketika sudah berada di rahim ibu, senyawa ini bertugas menurunkan pengaruh asam dalam rahim sang Ibu. Dengan desain yang demikian sempurna, memungkinkan sejumlah sperma lolos memasuki rahim sang Ibu dan berhasil mencapai pintu masuk ke tuba fallopi, pintu perjumpaan sel sperma dengan sel telur.
Satu keajaiban tersaji sesaat setelah rombongan sel sperma memasuki rahim ibu. Tanpa menghiraukan terpaan bahaya yang menghadang, semua sperma berlomba sesegera mungkin mencapai posisi sel telur. Namun bagaimana dua jenis sel yang sama sekali belum pernah saling mengenal, mampu untuk saling berkomunikasi. Bahkan sel-sel spermapun belum pernah sebelumnya mengenal liku-liku perjalanan yang harus ditempuhnya?   Bagaimana mereka dapat menemukan arah yang tepat ini? Bagaimana mereka mengetahui letak sel telur, yang tidak lebih besar daripada setitik debu? Ini adalah satu bukti lagi bahwa sel telur dan sel sperma diciptakan dalam satu desain yang maha sempurna tanpa cacat di dalamnya.
            Untuk memudahkan dua sel ini dapat saling bertemu dan memudahkan sel sperma mampu menemukan jalan yang benar ke arah telur, satu sistem lain telah dirancang oleh Alloh secara sempurna. Sel telur yang sama sekali tidak mengenali sperma tersebut, dan belum pernah berhubungan dengan mereka sebelumnya, memanggil sel sperma untuk datang padanya, dan melakukan penyatuan.Dengan cara apa sel telur mampu memangil sel sperma? Mereka melepaskan zat kimia khusus untuk menarik perhatian sperma. Zat kimia yang secara otomatis dikenali oleh sel sperma ini memandu sel sperma yang berada sekitar 15 cm dari sel telur untuk bergerak ke arah telur tersebut. Berkat panduan zat ini, semua sel sperma  yang selamat dari kematian akibat hadangan cairan asam, bergerak lurus ke arah telur. Dengan cara demikian nantinya sel sperma mampu menemukan sel telur lantas dua sel mengadakan penyatuan dan saling melebur. Peristiwa inilah yang menandai awal proses terbentuk jasad seorang manusia.
Untuk proses ini, hanya satu sel sperma saja yang terpilih. Ratusan juta sel sperma lainnya harus rela mengakhiri hidupnya  dengan kematian di perjalanan yang suci ini. Namun ini bukanlah kematian yang tidak sia-sia. Karena kematiannya adalah menjadi sebab sel sperma lainnya mampu mendapatkan kemudahan jalan menuju tercapainya tujuan. Benar-benar pengorbanan yang tulus tersaji dalam peristiwa ini. Demi satu dari mereka dapat sukses dalam perjuangan, ratusan juta yang lain rela menjadi korban. Begitulah, penyatuan sperma dan telur hanya mungkin terjadi karena adanya suatu perencanaan dan desain sempurna oleh Allah; Dialah Pencipta Yang Maha Perkasa.

Berawal Dari Sel Tunggal
            Sperma dan sel telur setelah bertemu, kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain membentuk embrio. Jadi embrio yang berkembang dalam rahim ibu, yang kelah menjadi sesosok manusia, memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu. Sebagai mana sel bersel satu lainnya, sel embrio juga memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain setiap sel membuat salinan dirinya sendiri. Setiap sel membelah diri lantas membentuk salinan dirinya disetiap belahan yang terbentuk. Proses ini terus berjalan secara berantai, sehingga berawal dari satu sel ini kelak setelah wujud sosok manusia telah terbentuk trilyunan sel.
Dalam proses ini, jika tidak ada adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan membentuk salinannya secara seragam.. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri membentuk salinan-salinan sel yang terprogram secara teliti penuh keteraturan yang menakjubkan. Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat kerja sama membentuk salah satu organ tubuh.. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan jalinan kerja sama yang tak terbatas jumlahnya, ia mampu bekerja sama dengan sel yang tepat di tempat yang tepat pula.
            Semua sel dalam proses perkembangan embrio ini bergerak menuju tempat yang berbeda, lantas disetiap tempat itu nanti mereka saling berpaut membentuk organ-organ yang berbeda pula. Nyata betul, sel-sel ini diperintah dan dikendalikan oleh kekuatan yang dahsyat. Kekuatan yang memiliki kecerdasan tanpa batas. Sehingga setiap sel yang sebenarnya saling identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba mampu bekerja dalam perpaduan yang penuh keseimbangan tanapa cacat. Sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk kaki, tangan serta organ yang lain lagi. Setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya. Sel yang sama membentuk organ yang berbeda. Luar biasa, perpaduan kerja para sel pembentuk manusia ini bahkan tidak dapat kita bayangkan dalam kehidupan nyata, dimana para pelakunya para manusia yang tersusun dari para sel ini sendiri. Bagaimana tidak, bermilyar-milyar sel yang sebelum tidak saling kenal, bahkan “terlahir” di waktu yang tidak bersamaan, namun pada saat yang diperlukan mereka masing-masing mengetahui dngan pasti pekerjaan apa yang harus dilakukan dan dengan kelompok mana mereka harus bergabung.
            Sampai rentang 1 bulan semenjak peristiwa meleburnya sel sperma dangan sel telur, kini dari proses peleburan tersbut telah terbentuk zigot dengan panjang kurang lebih 2 mm. Pada usia awal ini otak sang embrio sudah mulai terbentuk.Untuk mendukung terbentuk otak ini, seratus trilyun sel akan saling berpadu membentuk sambungan sel demi yang tanpa cacat. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, jelas mereka harus membutuhkan tingkat  kecerdasan yang bahkan jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.
Pada usia embrio 1 sampai 2 bulan, proses pembentukan organ demi organ dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel akan terus saling berpaut dan terus berkembang dengan membelah diri membentuk satu demi satu organ manusia. Setiap sel akan terus membelah diri membentuk duplikasinya masing-masing. Dari proses duplikasi ini setiap menitnya terbentuk ratusan ribu sel-sel baru. Ratusan ribu sel diantaranya pada usia janin 1 sampai 2 bulan akan saling bersatu dan kemudian saling bergabung untuk memulai kerja besar mereka yaitu membentuk jantung, salah satu organ paling vital bagi hidup manusia. Kelak setelah sempurna pekerjaan mereka dalam membentuk jantung, organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup tanpa proses reparasi atau ganti onderdil sebagaimana lazim terjadi pada perangkat buatan kaum manusia.
Bersamaan dengan awal desain atas jantung, dua lubang calon rongga mata akan perlahan-lahan terbentuk masing-masing pada tiap sisi kepala embrio. Bagian-bagian detail organ mata akan mulai terbentuk di kedua lubang ini pada pertengahan bulan kedua. Sel-sel tersebut selama beberapa bulan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, sekelompok sel yang lain menyusun retina serombongan sel berikutnya mengerjakan desain atas lensa sekaligus dngan berbagai otot yang kelak akan beroperasi secara sinergis dngan lensa tersebut. Masing-masing sel terus bekerja tanpa ada saling iri atau jegal-jegalan seperti pada dunia manusia. Dan merekapun tahu persis kapan harus berhenti, yaitu ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Hasil dari kerja super kolosal ini adalah terbentuknya mata, yang walau mengandung empat puluh komponen yang berbeda, namun mampu terbentuk dengan sempurna tanpa cacat.  Desain pada mata ini telah terprogram dengan sangat teliti oleh para sel penyusunnya, sehingga saat kelak pertama kali terbuka untuk melihat gebyar dunia, mata akan mampu mengenali dengan seksama semuanya. Padahal para sel pembentuknya sendiri tidak pernah sebelumnya mengetahui bagimana dunia yang kelak harus mampu dilihat oleh mata yang dibentuknya. Untuk dapat memahami semua ini mutlak dibutuhkan keyakinan yang utuh, bahwa pasti ada satu kekuatan yang Maha Pandai yang mngendalikan semua proses ini. Dialah Alloh, dzat yang mengendalikan, mengatur dan memelihara semuanya. Dengan cara demikian, para sel pembentuk jasad manusia di dalam rahim ibu mendesain telinga. Aneka suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir telah diperhitungkan dalam pembentukan organ telinga. Telinga dengan segala kerumitan aneka organ di dalamnya yang kelak akan mendengarkan segala suara juga dibentuk dalam perut ibu dengan mekanisme yang tak kalah “heboh”. Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran dengan firman-Nya:
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl, 16:78)
Demikian juga organ-organ penting lainnya mulai dibangun pada usia tersebut. Bermilyar-milyar sel akan bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Hasil dari kerja mereka adalah sebuah saluran super panjang berbentuk tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Itulah bagian yang kelak kita namakan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sempurna tersebut terbentuk dengan beragam-ragam desain maupun ukurannya. Organ yang kelak akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi memiliki total panjang yang mampu dua kali melilit dunia.sementra bermilyar-milyar sel lainnya berpadu dalam kerja sama yang kompak tanpa kesalahan untuk membangun jaringan syaraf, tulang-tulang yang menjadi desain awal kepala, kaki dan tangan. Untuk proses yang demikian dahsyat ini pernakah kita menyempatkan diri untuk sejenak merenungkan, bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, tulang dengan struktur dan bentuk yang beragam dan organ lainya. Bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam keagungan Alloh yang berjalan seiring proses terciptanya manusia.
Pada usia janin 2 sampai 3 bulan perkembangan dalam perut ibu berlangsung terus tanpa henti. Saat ini tangan dan kaki janin mulai terlihat dengan bentuk yang jelas. Untuk terbentuknya lengan dan kaki lengkap dengan jari jemarinya, bermilyar-milyar sel harus saling berpadu dengan keteraturan dan ketelitian yang tanpa cela. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan dan kaki embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal. Fenomena ini tentunya meninggalkan sebuah pertanyaan penting, mengapa sel-sel ini secara bersamaan membunuh diri mereka sendiri? Ternyata pengorbanan para sel di alam kandungan ini bukanlah sia-sia. Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Pengorbanan sel-sel di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan dan kaki. Dan hebatnya, untuk tidak menimbulkan “pencemaran lingkungan” akibat bangkai sel yang mati massal ini, sel-sel lain yang tidak terdaftar untuk melakukan bunuh diri bertugas memakan sel-sel mati tersebut. Hasil akhir dari drama menakjubkan ini adalah terbentuknya celah-celah kosong di daerah ini dengan desain dan konstruksi yang tepat seimbang. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.
Disaat perilaku manusia banyak dikotori dengan sikap tamak dan penuh kebakhilan, kiranya kita perlu belajar banyak dengan perilaku para sel yang justru dulu “merakit” diri kita. Bagaimana ribuan sel sanggup mengorbankan dirinya dengan membunuh dirinya sendiri agar diri kita dapat memiliki jari-jari? Dan alangkah tragisnya, jika ternyata kelak tangan dan kaki yang terbentuk hasil pengorbanan bermilyar-milyar sel tersebut justru menjadi alat kezaliman yang memakan korban banyak manusia lainnya.
Saat  usia 4 bulan, proses desain atas organ demi organ terus berlangsung. Struktur kaki telah tampak nyata, walau ukurannya lebih panjang dari badannya. Saat itu terjadi peristiwa maha penting dalam sejarah manusia. Berawalnya kehidupan yang ditandai dengan mulai berdetaknya jantung. Berawal dengan berdetaknya jantung, sang janinpun mulai menampakkan aktifitasnya. Wajahnya mulai mampu menunjukkan ekspresi. Lantas bulu mata dan alispun mulai tumbuh. Memutar kepala dan membuka mulut adalah keasyikan yang mulai dinikmati sang bayi.
Masuk usia kandungan 5 bulan, kerja keras sel-sel pembentuk tubuh kita terus membelah diri lalu saling berkelompok membangun bagian demi bagian tubuh kita. Ratusan ribu sel bersatu sama lain untuk membentuk helai demi helai rambut di sekujur tubuh bayi. Hebatnya, setiap sel tahu pasti desain rambut apa yang seang mereka kerjakan. Sehingga merekapun tahu persis saat kapan pekerjaan mereka tahu berakhir. Kepandaian para sel dalam membentuk rambut, memungkinkan tumbuhnya rambut di sekujur tubuh kita dengan ukuran dan karakter yang sangat beragam namun selalu tepat betul sesuai kebutuhan dan fungsi masing-masing rambut.
Demikian juga desain atas berbagai indera dimulai, sel-sel yang bertugas membentuk lidah, mulai membentuk ujung-ujung syaraf indera pengecap. Sekelompok sel pembentuk jari-jemari mulai bekerja dalam rangka mendesain sidik jari kita. Sementara yang lain sudah “ancang-ancang” dalam kerja besar membentuk gigi.
Memasuki usia 7 sampai 8 bulan dalam kandungan, sang janin kini mulai mempersiapkan diri mengahadapi saat penting sekaligus genting, yaitu kelahiran. Hampir semua bagian tubuh bayi sudah terwujud secara sempurna. Kepalanya telah penuh dengan rambut, diapun mulai mampu membuka kelopak mata. Otaknya mulai lebih aktif. Fungsi organ telinganya semakin peka. Kini dia dapat mendengar, baik suara dari dalam kandungan maupun dari luar. Yang paling dia kenali tentunya suara sang ibu. Perilaku bayipun biasanya sangat khas bila mendengar suara ibunya, yaitu detak jantungnya menjadi semakin cepat. Kenyataan ini menjadi pembenar bagi nasehat Rasulullah saw bahwa saat mengandung, para ibu hendaknya memperbanyak pembicaraannya dengan dakwah, ta’lim, dzikir, tilawat Qur’an atau berbicara yang bermanfaat.
Masuk bulan ke sembilan, sang calon manusia kini sudah terbentuk dengan sempurna. Matanya mulai bereaksi terhadap cahaya yang menerobos dinding perut sang ibu. Paru-parunya memang belum smpurna berfungsi, tapi pada saatnya nanti, saat telah lahir di dunia, paru-parunya akan langsung berfungsi. Proses yang begitu rumit. Untuk proses yang demikian “jlimet” ini telah berlangsung tanpa cela dalam rahin ibu kita, apakah pantas jika seorang manusia tiba-tiba takabur terhadap Alloh, dzat yang telah dengan sifat maha pengasih-Nya telah merancang dan membangun tubuh kita. Maka mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)